Apakah Anda pernah sadari saat kita makan bersama ibu
tersayang beliau selalu bilang, “nambah ya nak, ibu ambikan nasi lagi…” belum
sempat kita menjawabnya tiba-tiba secentong nasi plus lauk pauk sudah berada di
piring siap untuk disantap.
Sambil makan, ibu kita selalu menemani untuk memastikan kita
menghabiskan makanan dan kenyang. Entah kenapa seorang ibu selalu terlihat
bahagia kalo anaknya kenyang bahkan cenderung kekenyangan…
Setiap kali kita singgah ke rumah ibu, selalu saja sudah
terhidang aneka makanan di meja makan. Ibu selalu menyediakan makanan dan
menawarkan (dengan sedikit paksaan) agar kita makan bersama ibu. Dan ritual
“nambah ya nak..” itu tetap saja terjadi… walaupun beliau tau anaknya lagi
dalam perjuangan menjadi diet… hehe…
Saya jadi penasaran, kenapa ada ritual “nambah ya nak…” ini
terjadi? Dan hal itu berlangsung konsisten sejak dahulu sampai saat ini,
bagaikan suatu tradisi dalam keluarga.
Begitu terharunya saya saat mengetahui apa sebenarnya yang
terjadi dibalik ritual “nambah ya nak”. Ternyata ritual itu terjadi sejak kita
balita, dimana ibu terbiasa menyuapi kita makan dan memastikan kita makan minimal
3x sehari. Keasikan saat menyuapi makan anak suatu ritual yang tak akan
terlupakan bagi seorang ibu. Begitu banyak cara bagi ibu untuk membuat anak mau
makan, mulai dari diajak bernyanyi, bermain, atau sambil nonton orang
lalu-lalang di depan rumah.
Ternyata ibu kita merindukan saat-saat itu kembali saat kita
dewasa. Beliau ingin sekali menemani anaknya makan. Beliau ingin sekali
mendapatkan waktu untuk ngobrol apa saja dengan anak kesayangannya sambil makan
di meja makan. Dan agar ngobrolnya lebih lama maka ibu menggunakan jurus
“nambah ya nak…” itu tadi. Hanya itu
yang bisa beliau lakukan untuk mengulur waktu agar anaknya bisa tinggal lebih
lama di rumah menemani beliau ngobrol ngalor ngidul…
Mata saya berkaca-kaca saat menuliskan kisah kenyataan ini,
ternyata ibu sangat menunggu kehadiran kita. Rindunya seorang ibu tak kan
pernah habis, tak kan pernah pupus kesabarannya untuk menunggu kehadiran kita. Maka
sempatkanlah datang ke rumah ibu sesibuk apapun kita. Karena tak seorangpun tau
kapan untuk terakhir kalinya kalimat “nambah ya nak…” itu terakhir kali akan
kita dengarkan…
I love you mom, thank you for waiting my presence. Thank you
for your unconditional love…
#EarlyMothersDay
#EarlyMothersDay
0 comments:
Post a Comment