1. Perception is
projection
Dalam sebuah
perusahaan atau bisnis, masalah-masalah yang timbul diakibatkan oleh si
pengusaha (Anda) dan para manager-nya sendiri (Anda) sebagai refleksi dari
tingkat kesadaran Anda sendiri. So coaching starts from the TOP!!
2. Cause VS
Effect
Sangat berguna
dan bermanfaat dan ‘very empowering’ buat Anda berada pada posisi ‘cause’
ketimbang berada pada posisi ‘effect’. Berada pada posisi ‘effect’ menyebabkan
Anda berada dalam kursi ‘Victim’, sedangkan berada pada kursi ‘Cause’ membuat
Anda berada pada posisi membuat ‘pilihan-pilihan’ or choices sehingga Anda menjadi
‘Victory’ atau memiliki power untuk merubah response Anda. Not blame others,
not blame yourself.
3. Respond VS
Reactive
Think about word
‘Responsibility’… Berasal dari kata-kata Respond-Ability… Kemampuan Anda me-respond
suatu kejadian atau peristiwa dalam hidup Anda. Tidak mungkin mencegah segala
event/peristiwa yang terjadi pada diri Anda tetapi Anda bisa memilih respond
Anda. Kemampuan Anda me-respon tergantung dan berbanding lurus dengan tingkat
kesadaran Anda. Reactive biasanya adalah refleksi dari pola-pola lama atau
kebiasaan-kebiasaan yang selama ini menghambat Anda.
4. Reasons VS
Results
Dalam kebanyakan
perusahaan, ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik maka biasanya mudah
sekali mencari ‘kambing hitam’ mengapa sesuatu itu tidak berjalan, alias
mencari ‘reasons’ atau alasan mengapa segala sesuatu tidak berjalan dengan baik
sehingga tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Dalam bisnis, olahraga atau
karir dan dalam kehidupan hanya ada dua pilihan, ‘either you have results or
you have reasons why you didn’t get the results’.
“The fact is the
results are the only thing that have any meaning in business and reasons don’t
mean anything. Either you get it (what you say you will) or you don’t, and then
you have excuses, there are no good excuses. In either case, you get to be
right.”
5. Intention VS
Results
Sangat sering
orang banyak membuat janji-janji tetapi tidak melaksanakan janji-janji
tersebut. So, what you often have is a series of broken agreements. They say,
“I’ll do it if I can.” –or- ‘I’ll try….
“Luke
Skywalker…No try…You do or You don’t…” – Yoda
6. Keeping
Agreements
Ketika sesuatu
tidak berjalan dengan baik, maka segala sesuatunya tentu saja tidak berjalan
karena ‘fundamental agreement’ tentang program ini telah Anda langgar.
The broken agreements need to be reworked or remade. You can use this formula:
The broken agreements need to be reworked or remade. You can use this formula:
Did you know that
we had an agreement?
Did you know you
broke an agreement?
Are you willing
to remake the agreement?
7. Surrender to
Coaching Process
Proses coaching
dimulai dengan Anda berserah diri dan memiliki kepercayaan penuh untuk
mempercayai proses coaching berjalan dan mempercayai COACH Anda. Sangatlah
sulit untuk melatih seseorang yang tidak mempercayai proses coaching dan justru
ingin mengontrol process coaching tsb.
Ada 2 kemungkinan
mengapa Anda selama coaching program berlangsung reluctant untuk meyakini dan
mempercayai process coaching ini:
You think you
know IT ALL already and that I can’t coach you
You think that
you do not have capability and resources to face a change
Ciri-cirinya orang yang tidak mempercayai proses coaching ini adalah sbb:
I don’t know if
coaching is for me
I don’t
understand what is coaching and what it is supposed to do for me
I don’t know if I
can ever improve and learn to be better
I don’t have the
energy and time to put into it
8. Responsibility
This is a very
interesting frame. Kata-kata responsibility adalah kata-kata yang indah dan
mudah diucapkan tetapi memiliki implikasi yang cukup hebat. Kata ini bukanlah
‘blameful, shameful, or a burden or even a sacrifice. Responsibility untuk
mendukung Anda sebagai seorang client kami. Tetapi responsibility yang
sesungguhnya adalah datang dari dalam diri Anda sendiri. The more
responsibility you take, the more support, you will get from your surroundings.
A saying ‘GOD can
only help those who are willing to help themselves’, berlaku dalam context
responsibility ini.
Baik kami sebagai
COACH Anda dan Anda sebagai Client kami, take TOTAL responsibility apa yang
terjadi selama coaching program ini berlangsung. Sampai ini diberlakukan maka
proses ini akan berjalan dan menghasilkan.
By the way,
responsibility bermakna bahwa Anda lah yang bertanggungjawab menjalankan
strategy-strategy yang telah direncanakan, bukan COACH Anda. Kalau Anda
menyerahkan ‘responsibility’ maka Anda juga harus menyerahkan otoritas yang
berada bersama responsibility tsb. Responsibility equals authorization.
9. Support VS
Sabotage
Frame yang sangat
penting.
Dalam process
ini, ada dua pilihan, Anda sendiri yang mensabotase-nya atau Anda yang
mendukung process ini.
Anything less
than total support is sabotage.
Sebagai seorang
COACH, kami mengawasi Anda dari balik tirai ketika Anda sedang menjalankan
‘Tasking’ atau Tugas yang diembankan kepada Anda dari kami.
And if you really
believe you can’t do it to a 100%, maybe that you do not want to assume
responsibility for your success. 100% means total support and commitment to
yourself. That means total support.
sumber: Coach Margetty
Hubungi Nahla Coaching Firm (NCF) hotline WA 082.111.212.272 untuk mendapatkan satu jam FREE Coaching Session untuk pertumbuhan pribadi, karir, bisnis dan perusahaan luar biasa tahun ini.
sumber: Coach Margetty
-----
0 comments:
Post a Comment