Thursday, November 12, 2015



Apakah Anda pernah sadari saat kita makan bersama ibu tersayang beliau selalu bilang, “nambah ya nak, ibu ambikan nasi lagi…” belum sempat kita menjawabnya tiba-tiba secentong nasi plus lauk pauk sudah berada di piring siap untuk disantap.

Sambil makan, ibu kita selalu menemani untuk memastikan kita menghabiskan makanan dan kenyang. Entah kenapa seorang ibu selalu terlihat bahagia kalo anaknya kenyang bahkan cenderung kekenyangan…

Setiap kali kita singgah ke rumah ibu, selalu saja sudah terhidang aneka makanan di meja makan. Ibu selalu menyediakan makanan dan menawarkan (dengan sedikit paksaan) agar kita makan bersama ibu. Dan ritual “nambah ya nak..” itu tetap saja terjadi… walaupun beliau tau anaknya lagi dalam perjuangan menjadi diet… hehe…

Saya jadi penasaran, kenapa ada ritual “nambah ya nak…” ini terjadi? Dan hal itu berlangsung konsisten sejak dahulu sampai saat ini, bagaikan suatu tradisi dalam keluarga.

Begitu terharunya saya saat mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dibalik ritual “nambah ya nak”. Ternyata ritual itu terjadi sejak kita balita, dimana ibu terbiasa menyuapi kita makan dan memastikan kita makan minimal 3x sehari. Keasikan saat menyuapi makan anak suatu ritual yang tak akan terlupakan bagi seorang ibu. Begitu banyak cara bagi ibu untuk membuat anak mau makan, mulai dari diajak bernyanyi, bermain, atau sambil nonton orang lalu-lalang di depan rumah.

Ternyata ibu kita merindukan saat-saat itu kembali saat kita dewasa. Beliau ingin sekali menemani anaknya makan. Beliau ingin sekali mendapatkan waktu untuk ngobrol apa saja dengan anak kesayangannya sambil makan di meja makan. Dan agar ngobrolnya lebih lama maka ibu menggunakan jurus “nambah ya nak…”  itu tadi. Hanya itu yang bisa beliau lakukan untuk mengulur waktu agar anaknya bisa tinggal lebih lama di rumah menemani beliau ngobrol ngalor ngidul…

Mata saya berkaca-kaca saat menuliskan kisah kenyataan ini, ternyata ibu sangat menunggu kehadiran kita. Rindunya seorang ibu tak kan pernah habis, tak kan pernah pupus kesabarannya untuk menunggu kehadiran kita. Maka sempatkanlah datang ke rumah ibu sesibuk apapun kita. Karena tak seorangpun tau kapan untuk terakhir kalinya kalimat “nambah ya nak…” itu terakhir kali akan kita dengarkan…

I love you mom, thank you for waiting my presence. Thank you for your unconditional love…

#EarlyMothersDay



0 comments:

Post a Comment