Friday, February 3, 2017

Era penjajahan telah mewariskan budaya bagi bangsa ini salah satunya adalah budaya pegawai dan karyawan sebagai alternative utama dalam bekerja mendapatkan nafkah.

Status bekerja sebagai pegawai atau karyawan merupakan status yang membanggakan minimal kepada calon mertua. Terlebih apabila punya jabatan, bergaji bulanan. punya tunjangan jaminan kesehatan, tunjangan dinas dan dana pensiun. Bekerja bisa tenang, hidup terasa nyaman dan aman, karena semua sudah dijamin. Kondisi yang teramat sempurna.

Menjadi seorang pegawai dan karyawan menuntut kita menjadi ahli di bidang/area pekerjaan kita. Terlebih apabila kita bekerja di perusahaan swasta, dimana kompetensi dan keahlian kita menjadi hal yang utama. Kinerja kita sangatlah diukur dan menjadi penilaian untuk pengembangan karir (baca: peningkatan gaji). 

Menyandang status pegawai atau karyawan menuntut kita menjadi seorang Spesialis dan fokus kepada bidang kita saja. Sehingga perusahaan adalah kumpulan dari berbagai spesialis. Ada yang spesialis keuangan, spesialis sales & marketing, spesialis riset, spesialis HRD, spesialis operasional dan spesialis-spesialis lainnya.

Jaman telah berubah. Saat ini menjadi entrepreneur atau pebisnis menjadi alternative profesi yang cukup menjanjikan. Kebebasan waktu, berkreasi dan mendapatlan jumlah pendapatan yang tak terbatas menjadi daya tarik profesi ini. Beberapa jaminan kelangsungan hidup seperti kesehatan dan pensiun pun dapat diperoleh seorang pebisnis.

Hal inilah yang menjadikan profesi pebisnis mulai diminati, dengan menjamurnya sekolah bisnis, komunitas bisnis, pelatihan-pelatihan dan seminar bisnis. Mulai dari tingkat sekolah menengah, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga bahkan pensiunan pun ingin menjadi pebisnis.

Namun ada hal yang menarik dan kadang terlupakan, yaitu tentang mindset dan kompetensi. Khususnya bagi Anda yang saat ini berstatus pegawai atau karyawan yang ingin terjun ke bisnis. Ada proses transformasi dari seorang spesialis menjadi seorang generalis apabila Anda memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis.

Menjadi seorang pebisnis memaksa Anda untuk mengerti segala aspek bisnis. Mau tak mau Anda harus mengerti dan paham soal keuangan SDM, sales, marketing, branding, business plan, riset produk dan sebagainya. Sebagai business owner mengharuskan Anda paham bisnis dari A ke Z, untuk selanjutnya Anda delegasikan kepada tim. Namun kuncinya adalah Anda harus paham terlebih dahulu.

Mindset spesialis yang hanya paham satu area/bidang harus Anda ganti dengan harus paham semua bidang dalam bisnis. Anda pun harus meningkatkan kompetensi di berbagai bidang. Meski tidak harus ahli di segala aspek, namun minimal Anda paham benang merahnya. Hal ini menjadi penting bagi Anda sebagai seorang business owner. Ingat, yang paling bertanggung jawab atas hidup matinya bisnis adalah Anda, iya Anda… seorang business owner.

So, masih mau jadi Entrepreneur? Masih mau jadi pebisnis? Masih mau terus belajar hal-hal baru dan menebar manfaat?

Saya coach Rully Bhaskara siap mendampingi Anda dalam proses merubah mindset entrepreneur dan mendampingi Anda dalam menumbuhkan bisnis. Mau ngobrol santai dulu? silahkan via email rullybhaskara@gmail.com atau WA 082.111.212.272


0 comments:

Post a Comment