Wednesday, July 29, 2015

Konsep 5S ini satu paket dengan konsep Kaizen, sudah umum dilakukan di berbagai perusahaan. Ini konsep umum yg berasal dr Jepang untuk pengelolaan benda-benda. Inilah pokok-pokoknya :

1S -- Seiri
Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:Barang berguna perlu disimpan dan barang tidak berguna perlu dibuang. Maka ketika sedang membereskan barang, kita hanya perlu tanya pada anak, masih dipakai? Jika ya..oke mari kita simpan. Jika tidak, mari kita buang. Sederhana sekali. Tapi tidak mudah... mengambil keputusan 'menyimpan sampah' lebih sering terjadi krn kita tdk jeli..selalu merasa 'sayang' membuang barang.

2S – Seiton
Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang yang berguna agar mudah dicari, dan aman. Kita perlu melatih anak untuk menempatkan barang-barang berguna secara rapi dan teratur kemudian diberikan tanda atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat didapat. Kegiatan ini akan mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.

3S – Seiso
Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah ditata dengan rapi agar tidak kotor.Sebisa mungkin rumah dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar lingkungan sehat dan nyaman sehingga membuat kita termotivasi beraktivitas.

4S – Seiketsu
Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri,seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu yg berkesinambungan. Keadaan yang telah dilakukan harus dilaksanakan ke seluruh penghuni rumah dan diperiksa secara rutin.

5S – Shitsuke
Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri disiplin terhadap apa yg telah dilakukan. Jangan hanya semangat di awal...tapi terus menjaga semangat mengelola benda ini agar menjadi kebiasaan & tradisi keluarga.

Teman, seperti decision making training, self control training, dan training-training sof skill lainnya… prinsip 'habbit' berlaku... untuk anak 7 tahun ke atas, aksi 5S ini harus dijadikan sebuah 'rutinitas' sampai jadi kebiasaan, sampai jadi sebuah sikap otomatis.., karena kalau hanya sekedar 'bisa' atau sekedar 'pernah', maka tak akan berdampak pd perubahan perilaku.

Konon Toyota adalah perusahaan yg sukses membuat karyawan-karyawannya untuk menerapkan 5S ini dlm keseharian bekerja..dan bisa jadi inilah yg membuat perusahaan ini survive bbrp dekade.


Semoga kita bisa melatih anak-anak kita memperlakukan benda-benda disekitarnya dengan baik dan teratur.

0 comments:

Post a Comment