Monday, October 23, 2017

Judul tulisan ini mengadaptasi  dari salah satu judul film nasional yang cukup kontroversial‎ dan laris di pasaran. 

Lalu apa maksud dari bisnis yang tak dirindukan? apa ada pebisnis yang menjalankan bisnis yang sebenarnya tidak pernah dirindukan bahkan dibencinya? 

Apa rasanya punya bisnis yang justru jadi beban pada kehidupannya? Bahkan bisnis itu bukan untung tapi justru menggerogoti harta pemiliknya. 

Ternyata cerita ini bukan mitos atau hoax, ini benar-benar terjadi di beberapa pebisnis.

Dari beberapa klien yang kami tangani, kondisi bisnis yang ‎tak dirindukan bisa terjadi karena beberapa sebab, diantaranya:

1. Tidak jelasnya business purpose
Sebagian besar bisnis dimulai tanpa perencanaan‎ yang matang. Tidak ada visi dan misi yang jelas untuk apa bisnis diupayakan. Sehingga saat terjadi rintangan, pebisnis tidak cukup effort dan semangat untuk bangkit menghadapinya.

2. Tidak adanya instrumen kontrol bisnis
Sebagian besar pebisnis tidak cukup memiliki instrumen kontrol bisnis. Paling utama adalah kontrol keuangan. Sesuatu yang utama namun jarang di utamakan. Dengan mengetahui kondisi keuangan maka pebisnis dapat mengambil keputusan bisnis yang strategis secara lebih terukur. 

3. Tidak adanya self management 
Berbeda dengan karyawan atau staf, maka sebagai pebisnis jarang sekali yang mampu melakukan fungsi pengawasan dan monitoring terhadap dirinya sendiri. Pebisnis perlu memiliki kemampuan untuk bisa memanage aktifitas dirinya sendiri. Mengatur waktu produktif bisnis dan kehidupan pribadinya.

Tiga hal itulah penyebab utama yang menjadikan pebisnis jenuh, lelah, stress, depresi bahkan membenci bisnis yang dijalaninya.

Bukan bisnisnya yang salah atau layak tak dirindukan. Namun pebisnis lah yang perlu segera tersadar, bangkit dan menyusun strategi yang bisa membuatnya jatuh cinta kembali pada bisnisnya.

Wallahualam.

Salam Sukses Penuh Keberkahan
Coach Rully Bhaskara











0 comments:

Post a Comment