Thursday, March 1, 2018

Tiga tahun belakang sedang marak sebuah sebutan baru sebagai narasumber di dunia pelatihan, seminar, workshop dan event pengembangan SDM lainnya. Jika dahulu narasumber sering disebut sebagai speaker, pembicara, fasilitator dan trainer. Maka kini mulai banyak menyebutnya sebagai seorang COACH. Sebuah sebutan baru yang sangat catchy dan sexy saat terlihat dan terdengar mengawali sebuah nama narasumber.




Bahkan yang dulunya sering disebut motivator, inspirator bahkan konsultan pun saat ini menggunakan sebutan Coach. Beberapa pengusaha yang sering memberikan sharing pengalaman sukses bisnisnya pun sepertinya juga nyaman saat disebut orang dengan panggilan Coach.

Sebutan Coach memang sedang naik daun, hampir bisa setara saat kita menyebut Dokter atau "Dok" tanpa menyebut orangnya. Keliatan keren dan kekinian ajah gitu.

Lalu apa sebenarnya definisi dari seorang Coach?

Coach adalah sebutan bagi seseorang yang menjalankan proses Coaching. Sedangkan definisi coaching menurut International Coaching Federation (ICF) adalah sebuah kemitraan dengan klien dalam membuka pemikiran dan proses kreatif yang mengilhami mereka untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional. Sehingga coaching adalah sebuah metodologi yang mampu mengoptimalkan knowledge dan experience yang dimiliki klien untuk mereka dapat mengaplikasinya dalam menjalankan planning mencapai tujuan bisnis maupun pribadi.

Maka seorang Coach memang berbeda dari seorang Trainer, Konsultan, Motivator maupun Mentor. Karena Coaching membahas context bukan content, maka seorang Coach tidak langsung akan memberikan Knowledge baru ataupun Experience kepada klien. Karena sebenarnya setiap klien lah yang lebih paham tentang bisnisnya, mereka lebih paham tantangan sekaligus solusi terbaik bagi mereka. Coach membantu klien untuk mengubah pola pikir, pola diri dan pola aksi mereka sehingga mereka menemukan alternatif solusi secara lebih jernih. Dan selanjutnya memiliki penuh keyakinan dalam memutuskan dan menjalankan rencana yang diambil.

Saat ini, metoda coaching memang telah terbukti lebih efektif digunakan dalam menggali dan mengembangkan potensi seseorang, tim kerja maupun perusahaan. Sehingga semakin banyak perusahaan, leaders dan profesional yang mempelajari dan menerapkan program coaching ini. 

Lalu apakah Coach adalah sebuah profesi baru? Bisa jadi benar, namun sebenarnya saat ini ada 4 tingkatan sebagai seorang Coach, yaitu:

Coach 1.0 - coach level ini adalah sebuah knowledge, dimana seseorang telah mengetahui kompetensi yang diperlukan sebagai seorang coach. Coach 1.0 adalah seseorang yang baru saja mendapatkan program sertifikasi sebagai seorang coach, sehingga secara teori dan kompetensi mampu melakukan program coaching. Hanya saja perlu jam terbang dan banyak experience dalam melakukan program coaching,  

Coach 2.0 - coach level ini adalah sebuah fungsi, dimana secara job desc yang diberikan perusahaannya menjadikan Coach 2.0 ini melakukan coaching kepada internal perusahaan. Melakukan coaching kepada karyawan, tim dan divisi untuk meningkatkan potensi dan kinerjanya. Secara struktur bisa jadi memiliki posisi dan tanggung jawab lainya, sehingga coach hanyalah sebuah fungsi tambahan dari jabatan/posisi yang dimilikinnya.

Coach 3.0 - coach level ini adalah sebuah profesi, dimana secara profesional seorang coach menjalankan program coaching kepada klien berdasarkan kontrak kerja. Coach 3.0 adalah sebuah profesi seseorang untuk mendapatkan nafkah yang bisa didapat dari perusahaan tempatnya bekerja (bergaji), maupun secara profesional (self employee). 

Coach 4.0 - coach level ini adalah sebuah identitas, bukan lagi sekedar profesi yang dikerjakan di kantor, tempat kerja maupun saat bersama klien. Coach 4.0 adalah sebuah identitas dan jati diri seseorang yang melekat pada dirinya dimanapun dia berada, selain sebagai sebuah profesi dalam menghasilkan nafkah bagi kehidupan. Identitas coach sudah merasuk dalam pola pikir, pola diri dan pola aksinya sehingga metoda coaching menjadi gaya hidupnya dan passion dalam kesehariannya. Pada tahap ini Coach 4.0 memiliki coaching firm sendiri dan menjalankan coaching sebagai sebuah bisnis.    

Dalam sebuah program coaching, maka klien adalah sebagai Subject. Coach adalah pendamping klien, posisinya sejajar, bukan atasan maupun bawahan dari seorang klien. Agenda coaching adalah agenda klien, bukan agenda coach. Klien akan lebih banyak melakukan pekerjaan yang strategis yang mungkin selama ini tidak pernah dipikirkannya. Klien akan lebih banyak melakukan perubahan diri menjadi pribadi yang positif dan produktif. Klien akan lebih banyak melakukan aksi secara lebih terstruktur, sistematis dan terukur.

Itulah mengapa metoda Coaching saat ini terbukti lebih efektif untuk membuat seseorang lebih berdaya dan produktif dalam menjalankan planning untuk meraih cita-cita, target dan impian.

---

Jika hal ini penting bagi Anda, tim dan bisnis, silahkan diskusikan bersama kami.

Hubungi Nahla Coaching Firm (NCF) hotline WA 082.111.212.272 untuk mendapatkan satu jam FREE Coaching Session untuk pertumbuhan pribadi, karir, bisnis dan perusahaan luar biasa tahun ini.

We are the Coach 4.0 Coaching Firm

0 comments:

Post a Comment