Monday, March 23, 2020

Saat ini kita sedang diberikan kesempatan untuk menyaksikan dan mengalami suatu peristiwa yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Peristiwa yang terjadi secara global dan memberikan dampak paralel yang simultan (berbarengan), bukan berurutan secara bergilir (domino effect).

Meskipun di China sendiri (tempat awal wabah ini bermula) sudah mereda, namun pusat episentrum wabah pindah keluar China, saat ini Amerika menjadi pusatnya (123 ribu positif terinfeksi per 29 Maret 2020) dan Italia memegang rekor tertinggi korban meninggal (tembus 10 ribu orang per 29 Maret 2020). Qodarullah..

Namun saya tidak akan bahas soal wabah, karena sudah banyak yang lebih ahli terlah membahasnya. Sementara itu kita lakukan apa yang berada dalam kendali kita saja ya, deal?

Secara psikologis, disaat serba terancam, otak manusia bisa merespon dengan 2 reaksi yaitu Fight (melawan) atau Flight (lari). Melawan disini maksudnya adalah sikap untuk mau menghadapi tantangan, sedangkan lari maksudnya adalah menghindar atau bersikap masa bodo/pasif.


Henry Mintzberg mengatakan “Limitations stimulate creativity.” Dan kedua sikap/respon diatas memerlukan daya kreatifitas masing-masing. Lalu kita termasuk memilih respon yang mana? Fight atau Flight??

Berikut beberapa contoh perilaku dari masing-masing respon agar mudah menganalisa diri sendiri, respon manakah yang saat ini kita pilih.

Respon Flight: masa bodo dengan kondisi lingkungan, mau menang sendiri (egois), menyalahkan banyak pihak, tidak mau menerima keadaan, merasa menjadi korban, senantiasa mengeluh, punya seribu alasan untuk tidak melakukan perubahan/tindakan, menghindari nasehat, suka membantah/berdebat kusir, dan sebagainya.

Respon Fight: menerima kondisi, tersadar diri untuk berpikir, bersikap dan bertindak positif, mencari solusi atau peluang dalam keterbatasan, rela dan senang membantu, merasa bertanggung jawab dan dimampukan untuk bangkit, bersikap antisipatif namun tidak berharap apapun.

Namun sebenarnya ada satu respon lagi selain Flight dan Fight, yaitu Freeze atau membeku/diam tak memberikan respon apapun. Istilah orang betawi, diem adem seperti gedebok pisang. Sebuah perilaku yang didasarkan kepada rasa ketidakmampuan dan ketidakmauan melakukan sesuatu. Merasa dirinya lumpuh tak berdaya, tak mampu bangkit lagi, bagai butiran pasir dalam luka yang dalam :) Tentu sebuah sikap buruk tidak terpuji dan perlu kita hindari.

Jadi dalam menghadapi peristiwa global pandemi Covid-19 ini, respon manakah yang kita pilih? Fight, Flight atau Freeze? Anda yang paling paham untuk menentukannya, dan kendali penuh pada diri Anda sendiri.


Salam Sukses Penuh Keberkahan

Rully Bhaskara
Certified Business Coach
Business Owner Advisor

Nahla Coaching Firm




0 comments:

Post a Comment