Sunday, November 29, 2020

Bagi kebanyakan orang, menawar atau mendapatkan harga yang murah merupakan suatu hal yang otomatis kita lakukan saat akan membeli barang atau jasa.

Apalagi buat ibu-ibu, rasanya gak afdol kalo beli tanpa menawar. Naluri banget gitu :)

Tidak ada yang salah dengan menawar harga, asal tidak mendzolimi atau ada pihak yang merasa terpaksa saat terjadi transaksi. Penting nih, maksudnya jangan juga nawar terlalu 'afgan' :)

Namun sebenarnya ada hikmah dari sebuah harga. Ada positioning diri dari sebuah harga yang kita beli.

Sebenarnya nominal harga suatu barang/jasa yang kita beli tersebut merefleksikan posisi kita 'menghargai' diri... #jreng

Apa maksudnya?

Begini analoginya:

Saat kita ingin menonton film, sebenarnya ada pilihan harga untuk dapat menikmati film. Bisa dengan membeli tiket Premium Studio yang harga tiketnya 150ribu, tapi bisa juga beli tiket bioskop biasa dengan harga 25ribu. 

Saat kita ingin menikmati life music, kita beli beli tiket konser band terkenal  di JCC atau ICE BSD dengan harga mulai 1jutaan. Atau nunggu konsernya di lapangan kecamatan terdekat saat promo produk, bahkan bisa gratisan.

Saat kita ingin ngupi-ngupi cantik, kita bisa kongkow bareng teman socialita di cafe shop kondang yang harga secangkir kopinya mulai dari 50 ribu. Atau bisa juga sih ngopi di warung kopi depan rumah bareng tetangga, cukup 5 ribu secangkir.

Dan masih banyak analogi lainnya, silahkan Anda temukan dalam keseharian.

Insight-nya adalah, saat kita membeli dan membayar lebih atau 'mahal'  artinya kita sedang memposisikan diri 'lebih tinggi' atau naik level. Kita sebenarnya sedang menghargai diri sendiri dengan memberikan kenyamanan dan mendapat suatu value yang lebih.  

Bandingkan saat kita membeli produk/jasa yang murah meriah, Anda bisa bedakan rasanya? beda positioningnya, beda valuenya. Anda hanya mendapatkan sekedar fungsi dasar dari produk/jasa tersebut, tidak lain.

So, sebuah harga dari produk/jasa yang Anda beli sebenarnya ada maknanya, yaitu bagaimana Anda menghargai diri Anda sendiri.

Wallahualam.

0 comments:

Post a Comment