Wednesday, August 11, 2021

Pada tahun 1999, dua psikolog sosial, yaitu David Dunning dan Justin Kruger melakukan serangkaian penelitian. Dan menemukan fakta bahwa orang-orang yang memiliki hasil yang rendah pada tes tata bahasa, humor, dan logika justru menilai dirinya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan orang lain sangatlah buruk.

Padahal, rendahnya pengetahuan atau kemampuan yang ia miliki membuatnya tak dapat mengenali tingkat keterampilan dan kompetensi orang lain, sehingga secara konsisten memandang dirinya lebih baik, lebih mampu, dan lebih berpengetahuan. Selain itu, ia juga tak mampu mengenali kesalahan diri sendiri.

Fakta penemuan ini dikenal sebagai Dunning-Kruger Effect


Umumnya, orang dengan Dunning-Kruger Effect memang memiliki kepercayaan diri yang luar biasa. Ketika ia memiliki secuil informasi mengenai suatu topik, ia merasa sangat berpengetahuan dan menjadi ahli. Ia juga bisa saja memercayai informasi yang salah dan dengan percaya diri menyebarkannya pada orang lain.

Dunning dan rekan-rekannya melakukan percobaan dengan memberi pertanyaan kepada peserta mengenai istilah-istilah pada politik, biologi, fisika, dan geografi. Disisipkan pula istilah yang dibuat-buat dan tak memiliki arti. 

Akan tetapi, sekitar 90% peserta menyatakan bahwa mereka memahami istilah-istilah buatan tersebut. Jika dibiarkan, kekeliruan informasi dari orang yang mengalami Dunning-Kruger Effect bisa menyebar dan mungkin menyebabkan keresahan. 

Fenomena ini dapat muncul di mana saja dalam berbagai bidang. Tanpa mempelajarinya lebih jauh, ia juga bisa langsung menyuarakan atau mengambil keputusan. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang minim mengenai suatu hal, maka hal tersebut memang akan tampak sederhana sehingga enteng baginya untuk mengatakan apa pun. 

Bukankah ini yang sedang marak terjadi? Terlebih dengan adanya media social dan pembelajaran via daring. Dimana semua orang kebanjiran informasi yang sifatnya dangkal, tidak mendalam. Terkadang hanya karena melihat judulnya yang heboh, maka langsung di-share/di-forward ke group WA dsb.

Muncul perasaan tidak bisa menahan diri untuk membagikan kepada orang lain, tanpa mempelajarinya lebih dalam.Yang penting (duluan) share, bukan share yang penting.   

Sayangnya, orang dengan Dunning-Kruger Effect tak mudah dikritik karena merasa dirinya benar.

Cara menghindari Dunning-Kruger Effect

Berikut ini cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari Dunning-Kruger Effect dan memperoleh penilaian realistis tentang kemampuan sendiri:

Teruslah belajar dan berlatih
Alih-alih merasa tahu segalanya tentang suatu topik, teruslah menggali lebih dalam. Setelah mendapatkan pengetahuan yang lebih besar, maka semakin besar pula kemungkinan kita menyadari banyaknya hal yang masih harus dipelajari. Hal tersebut dapat melawan kecenderungan untuk menganggap diri kita sebagai seorang ahli.

Minta pendapat orang lain 
Strategi lain untuk mengatasi Dunning-Kruger Effect, yaitu dengan meminta pendapat dan kritik membangun dari orang lain. Meski terkadang sulit untuk mendengarnya, namun umpan balik tersebut dapat memberi wawasan mengenai bagaimana orang lain memandang kemampuan diri kita. 

Bertanya pada diri sendiri 
Meski telah belajar lebih banyak dan mendapat umpan balik dari orang lain, cobalah bertanya pada diri sendiri apakah yang kita ketahui sudah tepat. Hal ini dilakukan untuk melatih keyakinan dan kepercayaan kita akan suatu hal yang benar sehingga tak akan mengeluarkan informasi yang keliru. Mulailah biasakan diri untuk melakukan hal tersebut. Merasa memiliki kemampuan atau pengetahuan yang lebih baik dari orang lain tentu bukanlah hal yang baik, apalagi jika kenyataannya jauh berbeda.

Di Indonesia kita mengenal peribahasa, "tong kosong nyaring bunyinya". Bisa jadi Dunning-Kruger Effect ini adalah penjelasan ilmiahnya. Dan mengajarkan kita untuk meneladani ilmu padi "semakin berisi semakin menunduk"

Karena pada kenyataanya, semakin banyak belajar dan mempelajari ilmu lebih mendalam. Maka kita akan cenderung merasa baru memiliki sedikit ilmu. Sehingga menjadikan kita lebih tawadhu dan bijaksana dengan ilmu yang kita telah pelajari.   

Semoga kita bukan termasuk orang yang mengalami Dunning-Kruger Effect ini, aamiin

Bagaimana menurut Anda?


Wallahualam,
Rully Bhaskara
Certified Business Coach

Subscribe Telegram Channel: t.me/katacoachrully
Follow Instagram: instagram.com/rullybhaskara


*) artikel ini disadur-tambah dari Kompas.com dengan judul "Mengenal Dunning-Kruger Effect, Orang Sok Pintar yang Merasa Tahu Segalanya"




3 comments: