Sunday, July 22, 2018

Saat kita memasuki mobil pribadi ataupun komersial, maka ada 2 posisi yang tersedia yaitu posisi DRIVER (pengemudi), dan posisi PASSENGER (penumpang).


Jika kita memutuskan menempati posisi driver maka kita konsentrasi dalam mengemudi dan mengarahkan kendaraan sesuai tujuan. Kita perlu paham kondisi kendaraan melalui panel kontrol yang terdapat dalam dashboard. Seorang driver tentunya harus sigap dalam mengantisipasi segala tantangan dan rintangan selama perjalanan. Driver juga tidak bisa terlalu santai dan harus mampu mengambil keputusan. Plus perlu punya banyak stok sabar menghadapi kemacetan.

Lalu bagaimana jika kita memutuskan untuk mengambil posisi sebagai passenger? Maka kita pun bisa lebih santai menikmati perjalanan. Kita percaya penuh kepada driver untuk membawa kendaraan ke tujuan. Bahkan kita bisa nyenyak tertidur selama perjalanan tanpa perlu ikut campur mengambil keputusan terhadap kondisi perjalanan.

Kedua posisi yang bertolak belakang ini memunculkan adanya 2 mentalitas yang  berbeda yaitu mentalitas driver dan passenger.

Berdasarkan survey, mentalitas PASENGGER memiliki ciri sebagai berikut:
- kurang mandiri dan cepat menyerah
- dikendalikan oleh kehidupan "rutin" menjadi autopilot
- mudah mengeluh dan bersungut sungut selama "perjalanan"
- tidak memiliki alternatif solusi saat menghadapi masalah atau rintangan.
- mudah frustasi jika mengalami perubahan yang mendadak terjadi
- lebih boros dalam kehidupannya

Sedangkan mentalitas DRIVER memiliki ciri sebagai berikut :
- cenderung tidak mudah puas dengan kondisi yang dijalani
- suka tantangan baru untuk dijadikan peluang
- menginspirasi orang lain untuk bersama sama mencari solusi
- bekerja dengan hati, memiliki simpati, mencintai kebersamaan dengan tim
- memimpin dengan bertanya bukan instruksi dan berupaya memperbaiki mindset para pasengger. 
- memberikan arahan yang jelas dan merangkul semua orang untuk mendapatkan komitmen bersama
- berani mengakui kesalahan dan mengambil resiko yang terukur 
- menyukai perubahan dan selalu rendah hati
- mengendalikan dengan creative thinking
- suka belajar hal hal baru, ilmu baru dan bertemu dengan orang baru
- membebaskan "sandera" dari sang pembajak organisasi 

Sebagai seorang leader dan pemilik bisnis, mentalitas mana yang lebih tepat untuk kita miliki?
Namun bagaimana kenyataannya saat ini? 







Salam Sukses Penuh Keberkahan

Rully Bhaskara
Certified Business Coach
Business Owner Advisor

Dapatkan layanan business coaching di Nahla Coaching Firm

0 comments:

Post a Comment