Thursday, May 15, 2014




Sepertinya sudah gak terdengar asing kan dengan sebutan "Desperate Housewives"? ya film serialnya pernah diputar di TV nasional dan sudah diproduksi beberapa season. Lalu apa yang menarik dari serial "Desperate Housewives - DH" tersebut? apa hubungannya dengan kehidupan pernikahan disekitar kita?

Dalam DH diceritakan 4 wanita yang bersahabat dan saling bertemu untuk membicarakan masalahnya masing-masing, mulai dari masalah keuangan, rumah tangga, anak sampai ke soal WIL dan PIL :)


Namun DW yang ingin saya bahas bukan soal ibu-ibu kinclong itu dengan segala permasalahannya, tapi kondisi nyata beberapa istri dan ibu rumah tangga yang terjadi di Indonesia. Hampir semua istri atau ibu rumah tangga pernah mengalami masa-masa "desperate" atau tertekan bin galau. Apa sih yang membuat ibu rumah tangga tersebut desperate, galau dan tertekan?

Bisa jadi selain masalah ekonomi, sebenarnya banyak ibu rumah tangga (IRT) yang mengalami krisis eksistensi diri. Sebelumnya kita samakan persepsi dulu bahwa yang disebut IRT disini adalah full time mom, IRT yang tidak berkarir/bekerja/memiliki usaha. IRT adalah ibu/istri yang tinggal dirumah mengurus anak dan keluarga, clear ya... 

IRT yang pernah bekerja atau berkarir dan karena alasan tertentu memutuskan untuk berhenti semakin besar kemungkinannya mengalami desperate/galau/tertekan. Masa transisi dari suasana kantor ke suasana rumahan, masa bergaul dengan klien ke masa rutinitas pekerjaan rumah, masa transisi kongkow bersama rekan kerja di cafe ke masa bermain dgn anak dan nonton sinetron di TV dll adalah masa-masa yang penuh perjuangan. Namun biasanya banyak yang survive dari masa transisi ini dengan mengutamakan keikhlasan bisa mendampingi dan membesarkan anak. 

Tahun demi tahun berlalu, dan eksistensi diri pun mulai pudar, gak percaya? nih buktinya... dulu yang biasanya dipanggil dengan sebutan nama sendiri misalnya mba/ibu Siska (contoh) sekarang dipanggil bunda/mama Raehan (contoh) tergantikan dengan nama anak. Dulu dipanggil bu Dewi, sekarang sering dipanggil ibu Broto (contoh) nama tergantikan dengan nama suami... hilang sudah nama aslinya... hilang sudah eksistensi diri... nama asli hanya tertera di KTP, kartu keluarga, dan ijasah... hiks :(

Belum lagi pada saat reuni, dimana saat bertemu dengan teman-teman yang masih berkarir/bekerja di kantor, jabatannya pasti sudah tinggi, manager, VP, direktur dll. Mulai timbul perasaan minder, malu dan tak percaya diri... terlintas pikiran telah salah memilih keputusan berhenti bekerja dan menjadi IRT... lalu sampai kapan menjadi IRT akan berakhir? apakah kehidupan ini akan diisi dengan rutinitas masalah rumah, anak dan keluarga...??? Well it's really  happened...

Kabar baiknya adalah hal tersebut sebenarnya hanya soal MINDSET, asal MAU Anda pasti MAMPU merubahnya menjadi keadaan yang LEBIH BAIK. Lalu apa SOLUSInya?

Ada beberapa tips dari salah satu rekan pelaku asli IRT yang bisa kita jadikan inspirasi sebagai berikut:

1. Tidak ada terlambat untuk memulai sesuatu yang baru, cari hal-hal baru, baca buku, ikuti perkembangan berita ekonomi, politik dan sosial, update dengan informasi yang mutahir. Saat ini banyak cara mendapatkannya seperti via internet, TV dll. mengambil kursus singkat atau sekolah keahlian bisa dipilih sebagi alternatif, sesuaikan dengan waktu dan kemampuan.

2. Jangan berfikir yang telah dilakukan adalah sia-sia, membesarkan dan mendampingi anak sendiri adalah pengalaman yang luar biasa dan tak akan terlupakan, bagi pengalaman mendidik anak dengan cara menulis, membuat blog atau sharing di komunitas yang positif. 

3. Optimalkan kekuatan diri terbaik yang telah yang telah diberikan oleh Tuhan, asah dan jadikan hal tersebut bermanfaat bagi orang-orang terdekat dan masyarakat sekitar. Raih kembali eksistensi diri dengan mulai dikenal atas kemampuan unik yang Anda miliki.

4. Bersyukur dan bersabar, karena tidak semua wanita diberikan kesempatan dapat mendampingi putra-putrinya secara langsung, melihat mereka berkembang setiap harinya dan menjadi sahabat bagi anaknya...dengan berbagai permasalahan yang terjadi selalulah tersenyum karena Allah telah memberikan yang terbaik untuk hidup Anda.

5. Berbangga diri karena Andalah sebenarnya superwoman, bahkan seorang priapun gak akan tahan apabila berganti posisi dengan Anda walau cuma sehari... mau coba? 

Demikian sharing dari seorang ibu rumah tangga yang saya kenal dulu sebagai Desperate House Wife, berhasil melewati masa transisi bin galau dan saat ini telah menjadi bertransformasi menjadi Outstanding Working Housewife, seorang profesional di bidangnya namun masih menjalankan perannya sebagai full time mom, luar biasa... semoga menjadikan inspirasi.

Wallahualam,
colek twitter saya di @rullybhaskara
dan join telegram channel di t.me/katacoachrully

0 comments:

Post a Comment