Thursday, April 2, 2015



Pada suatu hari saya bertemu dengan teman lama yang dulu pernah bekerja dalam satu kantor. Setelah kangen-kangenan, akhirnya sampailah pada topik pembicaraan yang menarik, yaitu Relationship Engagement (keren kan istilahnya..)

Apaan sih Relationship Engagement itu? kira-kira artinya adalah keintiman dalam berhubungan...JRENG.. hubungan apaan? dalam hal ini adalah hubungan intim....JRENG JRENG...

Jadi teman saya itu, sebutlah si Joni, dia pernah menggunakan jasa lady escort, bahasa kerennya high class hooker atau PSK bintang 5 lah... taripnya wuiih bisa 10 sampai 15 juta untuk 1 kali kencan... wew.

Kemudian si Joni ini mengeluarkan beberapa foto wanita, tentunya dengan dandanan dan pose yang menantang preman, eh iman... Kemudian si Joni meminta saya untuk menebak, mana lady escort yang high class dan mana PSK eceran atau murahan. FYI, PSK murahan maksudnya adalah PSK jalanan yang bertarip sekitar 500ribu sekali kencan.

Dari lima foto yang diberikan si Joni ternyata saya salah tebak. Lady escort yang bertarip tinggi justru yang wajahnya biasa saja, posenya juga tidak terlalu seronok, justru terkesan anggun, loh kok bisa?

Jadi menurut si Joni, lady escort yg bertarip mahal itu justru dibayar untuk tampil anggun mendampingi klien ke acara penting, ngelobi pejabat dan sebagainya. Dan tentunya kalo berlanjut ke kamar itu sudah tujuannya :) ingat film jadul Pretty Woman? atau yang terbaru dan kontroversial film the fifty shades of grey.

Menjadi lady escort yang bertarip mahal tentu telah mendapatkan kursus atau pelatihan yang menunjang penampilan dan performance mereka. Mulai dari ketrampilan bicara, gesture tubuh, table manner, sampai cara melayani diatas ranjang. Mereka paham betul bagaimana menempatkan diri dan memuaskan pelanggannya. Bahkan dalam pelayanan puncaknya (baca: beraksi diatas ranjang) mereka sangat memperhatikan tahapan-tahapannya, mulai dari foreplay sampai dengan tahap resolusi. Mungkin inilah yang dinamakan Ultimate Relationship Engagement.

Santun bertutur kata, anggun berpenampilan dan liar diatas ranjang, itulah paket pelayanan mahal yang ditawarkan oleh seorang high class lady escort.

Lalu apa insight yang didapatkan dari kisah si Joni tadi? Diluar soal baik buruk, haram dan dosa, ternyata lelaki tuh pada dasarnya manja, ingin didengarkankan, dilayani dan dipuaskan. Bahkan dia mau bayar mahal untuk mendapatkan hal tersebut. Hal ini mungkin yang tidak seorang suami dapatkan dari istrinya dirumah, sehingga gitu deh, tau kan maksudnya...

Ada 2 hal dalam hubungan pernikahan, yaitu motivasi dan kepuasan. Motivasi menikah sifatnya final dan mutlak, yaitu diantaranya untuk mendapatkan keturunan, membina keluarga SAMARA, mengikuti sunnah Rasul dan lain sebagainya. Sedangkan kepuasan adalah soal pelayanan suami kepada istri dan istri kepada suami. Apabila ada pihak yang tak terpuaskan dan terjadi dalam waktu yang lama, maka hal ini yang bisa memicu terjadinya... tau kan...

Sekali lagi pembahasan ini diluar konteks salah benar, haram dosa dan etika. Hanya mengambil sisi prespektif lain dan mengilustrasikan apabila sebuah pasangan suami istri memiliki Ultimate Relationship Engagement seperti si lady escort tadi dengan kliennya, maka sepertinya semua urusan rumah tangga bisa diselesaikan.

Hubungan intim suami istri bukan soal orgasme lalu tertidur, bukan hanya menggugurkan kewajiban, namun lebih kepada keterikatan lahir batin, saat melayani, saat mendengar, saat memberikan pendapat, saat menghargai pendapat, saat mendapatkan solusi dan sebagainya. Bayangkan Anda akan dapat mendiskusikan permasalahan rumahtangga sambil bercanda mesra dengan pasangan setelah berhubungan intim atau yang disebut dengan fase resolusi.

Kuncinya adalah seni dalam kemampuan memuaskan kedua pasangan suami istri, the art of making love... it's just my thought.

Wassalam,

#Silahkan kunjungi online survey Amazing Housewife di http://goo.gl/forms/smwvHMeICR








0 comments:

Post a Comment