Friday, April 3, 2020


Masa krisis Covid-19 adalah saat yang sangat tepat untuk BUILDING BRAND selagi kompetitor kebingungan untuk SURVIVE. Kuncinya ada dua, yaitu: 
Pertama, JANGAN IKUT-IKUTAN PANIK, jernih berpikir dan pegang prinsip WEI-JI: dalam setiap KRISIS selalu ada PELUANG
Kedua, BE THE FIRST. Melakukan aksi yang pertama adalah hal terpenting dalam setiap BRAND BUILDING. Ketika menjadi YANG PERTAMA, maka Anda akan diingat. Namun bagitu Anda menjadi yang ke-2, ke-3, or ke-10 maka tak satupun orang melirik Anda.

Hal baiknya masyarakat saling bahu-membahu, tolong menolong dan menyatukan langkah untuk memerangi Covid-19. Bencana Covid-19 telah membentuk masyarakat yang PEDULI: Full of LOVE, EMPATHY, and COMPASSION. Kita menyebutnya sebagai GIVING SOCIETY. Inilah saatnya BRAND MAKING IMPACT. Memberi solusi di tengah masyarakat yang sedang kesusahan. So, MISSION atau REASON FOR BEING setiap Brand di tengah berkecamuknya wabah Covid-19 harusnya adalah: MAKING IMPACT thru SOLUTION.

Berikut 5 PRINSIP STRATEGI yang harus dilakukan brand dalam memanfaatkan MOMENTUM krisis Covid-19:

Prinsip Pertama, EMPATHY will touch customer's deepest heart. Win your customer with LOVE and COMPASSION. Gampangnya, Brand harus menunjukkan KEPEDULIAN dan EMPATI. Brand harus merasakan kesulitan yang dialami masyarakat dan menunjukkannya dengan ACTION kongkrit. Strategi EMPATI adalah alat paling ampuh untuk memenangkan hati masyarakat. Empati akan menciptakan AWARENESS dan ATTENTION. Louis Vuitton, produsen barang-barang super-mahal, mengubah fasilitas produksinya untuk membuat masker untuk menutup kebutuhan yang melonjak selama wabah.

Prinsip Kedua, Brand is a CORPORATE CITIZEN, not just an ECONOMIC ANIMAL. Be RESPONSIBLE. Brand tak hanya sekedar entitas pencetak laba (ECONOMIC ANIMAL) tapi juga warga negara yang baik (CORPORATE CITIZEN) dan selalu peduli dengan masalah-masalah sosial. Oleh karenanya, Brand harus memainkan fungsi BISNIS dan fungsi SOSIAL secara TERINTEGRASI. Contohnya FedEX menunjukkan tanggung jawab sosialnya dengan tetap melakukan perjalanan ke China untuk mengantarkan bantuan medis dan perlengkapan kesehatan.

Prinsip Ketiga, USEFUL BRAND creates SOCIAL BENEFIT, not just business one. Usefulness leads to REPUTATION. Brand haruslah memberikan KEMANFAATAN, tak melulu kemanfaatan BISNIS tapi juga kemanfaatan SOSIAL. Rahmatan Lil Alamin: brand harus menjadi rahmat bagi umat manusia dan alam semesta. Contohnya GoPlay yang telah memainkan strategi ini dengan memberikan free access selama beberapa hari untuk mendukung gerakan #dirumahaja sebagai langkah pencegahan penyebaran virus.

Prinsip Keempat: It's time to GIVE. The more we GIVE, the more we GET. Di kala krisis dimana banyak orang yang membutuhkan, memberi bisa menjadi sesuatu yang IMPACTFUL untuk brand building. "Semakin banyak memberi semakin banyak pula yang kita dapat. Wardah menyumbang Rp. 40 Milyar untuk melawan Covid-19 dan langsung menjadi tranding topic. Kenapa? Karena dia yang pertama sebelum yang lain melakukannya. Ingat, BE THE FIRST.

Prinsip Kelima: Be part of SOLUTION. It spread the AUTHENTIC ADVOCACY. Artinya, Brand harus menempatkan pemecahan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan sebagai "REASON FOR BEING" dari operasinya. Jika brand mampu menyelesaikan masalah sosial maka brand bisa menciptakan PENGIKUT dan DIBELA mati-matian secara tulus oleh konsumen. SOLUTION creates CONSUMER ADVOCACY. Ruangguru, Halodoc bergerak cepat memberikan solusi dengan menggratiskan layanannya. Langkah solutif ini akan menciptakan AUTHENTIC FOLLOWERS dan AUTHENTIC ADVOCACY di kalangan konsumen.

Ok, itu adalah 5 PRINSIP STRATEGI branding di masa krisis Covid-19. Berikutnya adalah 3 TAKTIK Komunikasinya.

Adanya Social Distancing memaksa masyarakat untuk jaga jarak dan menghindari keramaian. Akibatnya masyarakat memilih berdiam diri di rumah. Alhasil, komunikasi dengan konsumen di masa krisis dapat dilakukan dengan 3 TAKTIK Komunikasi.

Taktik Pertama, GO DIGITAL. Komunikasi harus dilakukan secara digital. Itu sebabnya Covid-19 menandai datangnya RENAISSANCE OF DIGITAL ADAPTION. It's time to GO DIGITAL. Loket.com memanfaatkan krisis wabah dengan GO DIGITAL di tengah dilarangnya konser/pertunjukan dengan menawarkan event-event dalam versi online.

Taktik Kedua, GO EFFICIENT. Di tengah krisis setiap perusahaan tentu mengalami kesulitan cash/revenue. Karena itu brand harus secara SMART & CREATIVE dengan sesedikit mungkin mengeluarkan biaya. Contohnya, Grab memaksimalkan fitur GrabMart dan GrabGroceries untuk membantu konsumen berbelanja dan mengakomodasi Mitra yang “nganggur” akibat kebijakan Social Distancing

Taktik Ketiga, GO MOVEMENT. Bencana Covid-19 melahirkan rasa senasib-sepenanggungan. Ini menciptakan tujuan bersama (COMMON GOAL) untuk melawannya. Oleh karenanya, GERAKAN BERSAMA adalah alat branding yang paling IMPACTFUL untuk mendorong masyarakat/komunitas melakukan aksi melawan Covid-19 Create COMMON GOAL. Create COMMON ENEMY and drive customers to MOVE. Najwa Shihab dan Narasi TV misalnya, bersama para musisi membuat gerakan Konser Musik #dirumahsaja untuk menggalang dana penanganan Covid-19.

Sebagai kesimpulan, Covid-19 bukanlah semata GREAT DESASTER tapi juga GREAT CORRECTOR Yaitu koreksi terhadap cara kita berbisnis. Brand tidak bisa lagi SELFISH dan tak peduli dengan masalah sosial yang menerpa masyarakat lingkungannya.

Every brand must be an EMPATHIC BRAND.
Ini adalah keharusan baru. Ini adalah KENORMALAN BARU.



Salam Sukses Penuh Keberkahan

Certified Business Coach
Business Owner Advisor


*sumber: kultwit @yuswohady


0 comments:

Post a Comment