Temen di Jepang bercerita soal rawannya keamanan di kota megapolitan di Jepang dan lambannya penanganan polisi. Sasaran kejahatan adalah warga asing termasuk warga Indonesia, dan parahnya ada penjahat yang sudah tertangkappun masih bisa kabur, hehe... sama aja ternyata.
Lain cerita dengan teman yang bermukim di Sydney yang mengatakan bahwa keamanan dan lingkungan sudah sangat aman, namun suasana rasis masih ada, terutama untuk pekerja asing unskilled.
Gak kalah serunya pengalaman teman yang tinggal di Indonesia, di Jakarta tepatnya yang bercerita bahwa rumahnya sudah bertahun-tahun langganan disatroni pencuri, tapi anehnya tidak ada barang yang dicuri. And you know what? si pencuri sempat-sempatnya numpang makan di rumah teman saya itu..haha.. sepertinya dia lupa makan sebelum beraksi dan mumpung di rumah itu ada makanan, kenapa gak sekalian saja...haha..lumayan dinner gratis :)
Saya langsung teringat sebuah lagu jadul yang dipopulerkan oleh Eddy Silitonga, ya benar.. judulnya Rono Ono Maling, begini syairnya:
Mo, mo, mo, mo, Romo, ono maling, Rino wengi kelap kelip ra karuan
Mo, mo, mo, mo, Romo, ono maling, Yen aku edan opo Romo ra kelangan?
Nyekel maling mestine yo digebugi, Tobat Romo luwih becik aku mati
E, e, e, e, thole, malinge opo nggegirisi? Tobat Romo, malinge niku edi peni
Sing digowo opo? Niki sing ten njero niki
Ing njero ngendi? Niki sing gemandul niki..
Niki lo ten njero dada, Ati kulo sing digowo lunga?
Ngono yo ngono,
Ngona ngono ning ojo ngono…
Hehe.. jadi curiga, jangan-jangan 'maling' itu adalah seseorang yang sedang kasmaran dan memberikan kode bagi pemilik rumah yang kebetulan masih sendiri :) suit..suit..
Follow twitter saya @RullyBhaskara dan @BincangLangsing
0 comments:
Post a Comment