Tuesday, April 29, 2014


Semasa hamil ibu selalu punya alasan untuk makan banyak. Antara lain, memberi makan dua orang. Hati-hati naik berat badan terlalu banyak selama kehamilan. Riset terbaru mengatakan naik berat berlebihan menyebabkan si kecil jadi kegemukan ketika dewasa.
Dr. Bharoto Winardi, SpOG dari RS Panti Rapih Yogyakarta tak setuju ibu hamil makan banyak untuk dua orang selama kehamilan. Menurutnya tambahan makan bagi janin di dalam kandungan ibu hanya sebesar kepalan tangan. “Jadi sebenarnya tak ada alasan bagi ibu hamil untuk makan banyak. Ibu hamil itu perlu menjaga pertambahan berat badannya agar tak berlebihan,” kata dokter lulusan UGM ini.

Riset pun mendukung pendapat Dr. Bharoto. Riset yang dipresentasikan di Endocrine Society’s 93 Annual Meeting di Boston mengatakan wanita yang kenaikan berat badannya berlebihan selama kehamilan lebih cenderung melahirkan bayi dengan lemak tubuh berlebihan. Hal ini menyebabkan si anak cenderung jadi kelebihan berat atau menderita obesitas ketika dewasa. Penemuan itu juga menyebutkan kemungkinan bayi kelak mengalami obesitas itu tetap tinggi meskipun si ibu memiliki berat badan normal sebelum hamil.

“Pertambahan berat badan berlebihan selama kehamilan adalah faktor yang menyumbang terjadinya epidemi obesitas anak-anak. Namun ini hanya satu faktor,” kata peneliti Jami Josefson, MD, dokter endokrinologi anak dari Chicago’s Children’s Memorial Hospital dan asisten profesor di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

Lemak Tinggi
Menurut panduan yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine, AS, wanita dengan berat badan sehat dan mengandung satu bayi, seharusnya bertambah berat badannya sebanyak 10 hingga 15 kg. Wanita hamil yang sebelumnya mengalami  kelebihan berat badan seharusnya bertambah tujuh hingga sepuluh kg. Sedangkan wanita obesitas sebaiknya membatasi pertambahan berat badannya hanya lima hingga 10 kg.

Dalam penelitian tersebut 70 persen wanita yang menderita obesitas sebelum kehamilan mengalami kenaikan berat badan lebih dari panduan tersebut. Dibandingkan 31 persen wanita yang sebelum hamil memiliki berat badan normal. Namun, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa wanita yang mengalami kenaikan berat badan lebih dari yang direkomendasikan melahirkan bayi yang lebih gemuk tanpa memandang berat badan sebelum kehamilan.

Bayi-bayi baru lahir itu kemudian diukur panjang, berat dan lemak selama 48 jam setelah kelahirannya lewat alat khusus untuk menghitung lemak. Untuk itu bayi diharuskan berbaring di atas mesin selama dua menit. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang berat badannya naik terlalu banyak selama kehamilan memiliki 0,5 kg lemak tubuh dibandingkan 0,4 lemak pada bayi yang dilahirkan ibu berberat badan sesuai panduan.

Penelitian itu menyimpulkan bahwa ada risiko obesitas meskipun bayi dilahirkan dengan berat badan normal. “Pesannya jelas bahwa ibu harus memiliki berat badan normal sebelum hamil dan mengalami kenaikan berat badan sesuai dengan panduan. Jika naik berat badan terlalu banyak selama hamil, itu akan berdampak tak baik untuk kesehatan anak kelak. Pula, lebih sulit bagi ibu untuk menurunkan berat badan,” ungkap Josefson.

Sumber: http://www.sehatnews.com/pregnancy/21420-ibu-hamil-tak-harus-gemuk.html

0 comments:

Post a Comment