Enough is Enough

Saya ingin Anda di hari Senin ini membayangkan sesuatu sebentar. Bayangkan seperti apa hidup Anda jika semuanya tetap sama. Anda mempertahankan pekerjaan yang sama, bisnis yang sama. Hasilkan uang dalam jumlah yang sama. Dan memiliki hubungan pertemanan yang sama selama sisa hidup Anda.

Namun setiap hari yang berlalu, Anda sebenarnya menginginkan perubahan, namun sepertinya tidak ada yang terjadi. Anda merasa seperti satu-satunya di lingkaran pertemanan yang mendambakan kehidupan yang lebih baik. Dan karena tidak satupun dari mereka mengambil tindakan, maka Anda merasa mereka menghentikan Anda dari menjalani kehidupan impian Anda.

Apakah itu yang sedang terjadi dalam kehidupan Anda saat ini? atau mungkin ada teman atau saudara Anda yang mengalami kisah diatas. 

Perhatikan, “meskipun ada biaya untuk mengambil tindakan, ternyata ada juga biaya yang besar jika tidak mengambil tindakan.”

Kita lanjutkan. 

Anggap saja Anda sekarang menghasilkan pendapatan 3 juta , tetapi Anda ingin menghasilkan 10 juta. Karena memang kebutuhan bulanan Anda mendekati 10 juta.

Jika Anda tidak mengambil tindakan untuk tujuan dan mimpi Anda, setiap bulan yang berlalu, maka sebenarnya Anda kehilangan 7 juta per bulan, atau sekitar 84 juta per tahun potensi pendapatan. Sudah berapa tahunkah hal ini berjalan? 

Bayangkan hal apa saja yang bisa Anda dapatkan dan lakukan jika potensi pendapatan itu benar-benar Anda dapatkan. 

Perhatikan, “tidak membuat keputusan tetaplah membuat keputusan." Anda sebenarnya membuat keputusan untuk tetap pada kondisi Anda sekarang.

Semua orang, termasuk saya memiliki periode dalam hidup dimana kita tidak mengambil tindakan secepat yang seharusnya. Penting bagi kita untuk meminimalkan waktu antara menyadari bahwa kita perlu mengambil tindakan, dan benar-benar mengambil tindakan.

Sekarang sudah bulan Februari tahun 2021 bukan? Jadi, tanyakan pada diri Anda pertanyaan berikut ini.

Apakah inilah tahun di mana saya memulai tujuan saya dan mulai membangun kehidupan yang selalu ingin saya jalani? atau,
Apakah saya akan menunggu hingga 1 Januari 2022 tahun depan?

Saya tahu Anda bisa menjawab dan melakukannya, karena saya pun pernah dalam kondisi yang sama. Tetapi hanya Anda yang dapat memutuskan kapan penundaan keputusan perlu Anda segera akhiri. Jatah waktu kita terus menipis, dan kita tidak tahu kapan jatah waktu itu akan berakhir. 

Enough is enough. Take decision and action now.

Wallahualam,

Rully Bhaskara
Certified Business Coach

Join Telegram Channel t.me/katacoachrully