Monday, February 22, 2021

Pak Subiakto (@subiakto), pakar brand dengan pengalaman lebih dari 52 tahun berbagi obrolan santai dengan konten yang serius dengan pak Kris Moewanto (@kris.moerwanto) via tayangan IG live semalam. Topik pembahasannya adalah algoritma instagram mengubah perilaku pengguna. Dan berikut adalah beberapa poin pentingnya:

Marketing mix 4P (Product-Price-Promotion-Place) sudah makin bergeser menjadi 4E (Engagement-Educate-Excite-Evangelist). Yang tadinya masih berorientasi produk, ke depan brand owner harus makin memberi perhatian terhadap aspek customer centric & user experience.

Terkait behavior/perilaku konsumen, yang ternyata keputusan pembeliannya, 95% terjadi secara spontan & tanpa kesadaran. Atau lebih kepada faktor emotional dibandingkan faktor rasional.  

Instagram tidak lagi hanya menghitung likes postingan kita dalam algoritmanya, namun lebih memperhitungan komentar postingan (interaksi), kabarnya tidak lama lagi fitur jumlah likes akan dihilangkan oleh Instagram.

Postingan kita semakin dituntut utk lebih manusiawi dan mendatangkan engagement dan interaksi follower, jika tidak maka postingan kita tidak akan muncul pada feed follower.

Jadi meskipun kita sering posting konten, jika tidak menarik engagement dan interaksi follower maka tidak akan dimunculkan oleh algoritma IG di feeds follower kita.

Jadwal kita memposting di IG juga akan diperhitungan dengan jadwal follower kita membuka IG. Semakin berbeda jadwal postingan kita dengan follower membuka IGnya (tidak ada kemiripan), maka semakin jarang postingan kita akan terlihat oleh follower.

Maknanya,  kapan & seberapa sering user membuka Instagram dan bagaimana cara user memanfaatkan content yang dipersepsinya relevan; harus makin diperhatikan para content creator & digital marketer. Karena hal ini sangat mempengaruhi efektivitas.

Sehingga kuncinya adalah kekuatan engagement dan interaksi antara kita dengan follower dari konten yang kita posting.

Kualitas postingan kita menjadi penting agar mendatangkan engagement dan interaksi, yaitu berupa komentar dan share, bukan lagi hanya jumlah likes.

Postingan kita yang tidak relevan dan tidak mendapatkan engagement dari follower kita, maka oleh algoritma IG dianggap “mengganggu”, dan tidak akan ditampilkan. Alias postingan akan jarang/tidak akan muncul di feeds follower.

Algoritma IG 2021 terbaru semakin menghargai interaksi manusia/sesama follower, lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas postingan. Pastikan postingan kita sesuai dengan interest dan perilaku follower.

Fokus pada (kebutuhan) market menjadi semakin relevan di jaman marketing 4.0 terutama di platform social media.

Hindari konten berupa broadcast (one to many), utamakan narrow-cast lebih spesifik terhadap niche market sehingga terjadi engagement dan memunculkan terjadi emotional bonding.

Lebih baik postingan relevan untuk 10 follower yang memiliki kesamaan interest dan saling memberikan komentar, dibanding postingan broadcast yang di like 1000 follower namun tanpa komentar/engagement.

Postingan baru dianggap "bermutu/berkualitas" oleh algoritma IG bukan dari konten yang bagus, namun konten yang menimbulkan respon follower yang luar biasa

Follower yang hanya sering memberikan “jempol” atau like, atau sekedar komentar singkat seperti "keren" atau "sukses ya" maka ditafsirkan algoritma IG sebagai mesin/bot dan tergolong tidak manusiawi. Sehingga dianggap tidak ada engagement.

Rumus mendapatkan influence yang meluas adalah 3E: Engagement, Emotional Relationship, Earn.

Jangan tergoda pada Reach dan Exposure, kejarlah Relevan dan Reaction

Clue: motif dan behavior penggunaan IG oleh user, sudah tidak lagi sekedar dilandasi Why + What. Melainkan makin berubah menjadi When + How.

Dalam membangun bisnis, ada 2 strategi yang bisa kita lakukan:
1. menjadikan bisnis yang menjadi solusi yang dibutuhkan konsumen 
2. menjadikan bisnis yang mampu mengubah perilaku konsumen

Jika Anda memutuskan pilihan no. 2, maka strategi yang diobrolkan pak Subiakto dan pak Kris menjadi penting untuk dipahami.

Semoga bermanfaat,

Rully Bhaskara
Certified Business Coach 
Join channel Telegram: t.me/katacoachrully

0 comments:

Post a Comment