Wednesday, August 2, 2017


Pernahkan Anda perhatikan bahwa setiap tahun para orangtua di negeri yang indah gemah ripah loh jinawi ini memiliki ritual galau berjamaah? Kapankah itu? Yup.. setiap mau ajaran baru masuk sekolah.

Para orang tua galau berjamaah dalam memilih sekolah terbaik bagi anak-anak kesayangannya. Mulai dari pemilihan masuk TK, SD, SMP, SMA, sampai jurusan kuliah di kampus idaman.

Level kegalauan orang tua makin meningkat saat anak lulus SMP yang akan masuk SMA. Karena beberapa tahun belakang, SMA sudah mulai penjurusan sejak kelas satu (atau kelas X). 

Saat mendaftar ke SMA tujuan melalui online (PPDB) siswa harus sudah memillih pilihan kelas MIA (Matematika & Ilmu Alam) atau kelas IIS (Ilmu Ilmu Sosial). Belum lagi harus atur strategi karena harus bersaing dengan passing grade yang ditentukan sekolah tujuan... hadeeuh.  

Kemudian waktu berjalan dengan cepat, dan tibalah wisuda lulusan SMA. Rasa galau kembali menghampiri, mau kuliah jurusan apa, kampus dimana. 

Terima kasih kepada pemerintah, saat ini jalur masuk PTN beragam caranya. Mulai dari SNMPTN, lalu SMBPTN, jalur Mandiri, Bidik Misi dan beberapa jalur lainnya. Namun intinya orang tua dan anak semakin galau mau kuliah apa jurusannya dan PTN mana yang dituju? Damien suka bilang.. sempurna...

Lalu mengapa hal ini bisa terjadi? Ada beberapa sebab, diantaranya adalah tidak adanya perencanaan jenjang pendidikan baik yang dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun orang tua kepada anak sejak dini. Tidak terpikirkan bahwa seharusnya dicari/tentukan dahulu "Bintang Terang" anak ini apa? Apa profesi yang tepat, industri apa yang pas dengan perkembangan jaman serta potensi yang dimiiki anak. 

Semua baru terpikirkan saat akan masuk sekolah atau menjelang/setelah lulus di setiap jenjang pendidikan. Pola pemikiran para orang tua masih bottom up, dari level pendidikan bawah ke level pendidikan berikutnya.

Jarang sekali orang tua memiliki pola pemikiran top bottom, yaitu mencari tahu apa profesi yang merupakan "Bintang Terang" anaknya. Masih sedikit orang tua yang mengetahui apa bakat, passion dan kekuatan yang diberikan sebagai fitrah anaknya. Jangan-jangan orang tua juga masih galau dengan jati diri mereka sendiri.

Padahal ini kunci keberhasilan pendidikan pada anak, yaitu perencanaan jenjang pendidikan sesuai dengan potensi yang dimiliki anak sedini mungkin.

Bagaimana orang tua dapat mengidentikasi potensi fitrah anaknya? Bagaimana cara mengasah potensi diri anaknya? Apa yang harus dilakukan dan dikondisikan sehingga anak dapat menikmati proses pembentukan jati diri serta profesi yang sesuai sejak usia dini? Strategi apa yang harus dilakukan orang tua agar tidak membuang percuma waktu, tenaga dan dana pendidikan yang semakin mahal dijaman sekarang?

Untuk itulah STIFIn Personality Genetic Test hadir menjadi solusi. 

Dengan konsep STIFIn yang ditemukan oleh bapak Farid Poniman mampu mengidentifikasi bakat dan potensi yang menjadi fitrah setiap manusia. Sangat simple, karena cukup dilakukan sekali seumur hidup. Sangat aplikatif dalam setiap sendi kehidupan. Mulai dari referensi menerapkan pola parenting yang tepat, cara belajar yang efektif, gaya leadership, cara mengajar, pilihan profesi, pilihan bisnis dan lain sebagainya. 

Bahkan STIFIn juga mampu memberikan referensi yang berguna dalam pemilihan pasangan hidup dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan suami istri.

Dengan framework STIFIn, orang tua memiliki panduan yang representatif dan aplikatif dalam menentukan "Bintang Terang" si anak. Kemudian selanjutnya dipergunakan dalam mengarahkan jalur pendidikan yang sesuai, cara penggemblengaj serta mengkondisikan lingkungan dan fasilitasi pendukung anak agar nyaman dalam menjalani proses disetiap jenjang pendidikan dan kehidupannya.

Jika Anda menganggap bahwa sangat penting menentukan terlebih dahulu "Bintang Terang" anak, lalu merencanakan jenjang pendidikannya sedini mungkin, maka Anda telah ikut menyelamatkan generasi penerus bangsa ini. Generasi yang selalu bisa menikmati proses, kesabaran, memiliki perencanaan hidup yang jelas.  akan menjadi umat yang kuat dan mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Segera sudahi galau berjamaah yang terjadi selama ini, rencanakan sukses anak sejak dini dan nikmati prosesnya.

Wallahualam.

Salam Sukses Penuh Berkah

Coach Rully Bhaskara
https://coachrully.blogspot.com
+628211121272 (whatsapp) 

0 comments:

Post a Comment