Monday, June 25, 2018



Sampai dengan seusia sekarang tentunya kita telah menerima serta memiliki banyak ilmu dan pengetahuan (Knowledge). Ilmu dan Pengetahuan kita dapatkan dari sekolah, buku, surat kabar, televisi, radio, internet, kelas pelatihan, seminar, workshop dan lain sebagainya.

Ilmu dan pengetahuan kita serap dan tersimpan dalam memori otak kita, siap untuk kita olah sesuai dengan tujuan dan kegunaannya. Mulai dari ilmu dasar seperti matematika, pengetahuan alam, bahasa, sosial, agama dan sebagainya. Sampai ilmu-ilmu terapan seperti ilmu akuntansi, marketing, manajemen, personalia, leadership dan lain sebagainya.

Sampai dengan seusia sekarang tentunya kita juga telah memiliki banyak pengalaman (Experience) dan kemampuan. Seperti pengalaman hidup, bekerja, berbisnis, berkomunikasi, berhubungan dengan rekan/atasan/bawahan/klien dan sebagainya.

Pengalaman yang didapat dan dilakukan selama ini membuat kita berperilaku, berpersepsi serta memiliki kebiasaan dalam hidup. Sehingga pengalaman membuat kita memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal sesuai sesuai dengan pengalaman kita saat melakukannya berulang kali. Sepeti pengalaman mengemudi, memasak, mengasuh anak, merekrut karyawan, memimpin rapat/tim, dan lain sebagainya.

Ilmu dan pengetahuan, serta pengalaman dan kemampuan adalah dua modal luar biasa yang kita miliki saat ini. Lalu bagaimana cara mensinergikan kedua hal tersebut secara efektif?

Itulah mengapa kita membutuhkan sebuah metodologi (Methodology) yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan, serta pengalaman dan kemampuan yang kita miliki, agar efektif dalam menumbuhkan diri dan bisnis.

Agar mudah memahami uraian diatas, berikut ilustrasinya :

Sudah punya ilmu tools manajemen seperti Balanced Scorecard, Business Model Canvas, SWOT, dsb. Lalu juga memiliki pengalaman dan kemampuan berbisnis dan memimpin tim/organisasi.

Maka metodologi aplikasinya adalah sebagai berikut:

  • menggunakan tools Balance Scoreard dgn urutan Financial->Customer->Business->Process->People untuk mereview kinerja dan urutan sebaliknya untuk menyusun dan perencanaan strategi bisnis.
  • menggunakan tools Busines Model Canvas dalam menyelaraskan visi misi value perusahaan kepada seluruh tim bisnis serta mengidentifikasi value yang ditawarkan kepada pasar sehingga terbentuk budaya perusahaan (corporate culture).
  • menggunakan analisa SWOT yang diterjemahkan kedalam TOWS matrix sehingga jelas dalam menyusun strategi sales, marketing dan branding.

Metodologi yang tepat juga diperlukan saat kita ingin menciptakan habit positif baru dan pola pikir yang produktif. Jika saat ini Anda suka merasa malas dan tidak konsisten dalam melakukan sesuatu. Maka bisa jadi bukan soal Anda tidak mampu melakukannya, hanya saja pikiran dan pribadi Anda belum terstimulasi oleh tujuan yang jelas (clear). Belum adanya keselarasan dalam pola pikir (Thinking), pola diri (Being) dan pola aksi (Doing). Itulah penyebab sebenarnya mengapa Anda merasa malas dan tidak konsisten dalam melakukan sesuatu hal. 

Saatnya kini Anda mencari metodologi yang tepat dalam mengidentifikasi root cause (akar masalah), merencanakan strategi serta mengeksekusi action plan. Jalani hidup lebih terencana dan teratur. Tentukan tujuan dengan sejelas-jelasnya. Dan tumbuhkan bisnis secara terkontrol, tersistem, terstruktur dan konsisten.

Kini Anda lebih paham apa yang perlu dilakukan oleh seorang pemilik bisnis sekaligus leader, bukan? Lalu apa rencana Anda?

---

Jika Metodologi yang efektif ini Anda anggap penting bagi pertumbuhan tim dan bisnis, silahkan diskusikan bersama kami. Dan temukan bagaimana metoda Coaching efektif bagi Anda, tim dan bisnis mau berubah untuk perubahan yang lebih baik.


Hubungi Nahla Coaching Firm (NCF) hotline WA 082.111.212.272 untuk mendapatkan satu jam FREE Coaching Session untuk pertumbuhan pribadi, karir, bisnis dan perusahaan luar biasa tahun ini. 


0 comments:

Post a Comment