Friday, June 29, 2018

Seorang aktor atau aktris akan mendapatkan piala penghargaan bila mereka mampu memerankan tokoh atau karakter utama dalam sebuah film dengan baik.

Untuk peran antagonis maka seorang aktor dan aktris tersebut mampu memerankan sosok yang  sangat jahat, dzolim, berkhianat, bertutur kasar dan menyakitkan hati dengan sangat baik. Bahkan kadang membuat penonton terbawa emosi dan menganggap mereka benar-benar jahat di kehidupan nyata. Luar biasa penghayatan sebuah karakter oleh aktor dan aktris tersebut.

Jika demikian lalu apakah betul jika kemudian kita membenci aktor dan aktris tersebut? Padahal mereka hanya memerankan dan mengikuti arahan sutradara dengan sangat baik. Mereka hanya pemeran bukan? 

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang selama ini berbuat salah, dzolim, jahat dan selalu menyakiti hati kita dari dulu sampai sekarang? Betulkah jika kita lalu bersikap membenci dan kelak membalas perbuatannya?

Sahabatku, pernahkah sejenak kita berpikir, jangan-jangan mereka yang selalu menyakiti hati kita tersebut, sebenarnya sedang memerankan karakter dan mengikuti arahan sutradara kehidupan dengan sangat baik. Bisa jadi peran dan karakter mereka dalam kehidupan ini memang untuk berbuat buruk kepada kita. Bisa jadi Sutradara kehidupan sedang memilih dan mengarahkan mereka untuk menguji perilaku dan kadar keimanan kita.

Bukankah setiap makhluk akan diuji sesuai kemampuannya. Dan ujian bisa datang darimanapun dan siapapun bukan? Dalam hal ini kebetulan mereka adalah orang terdekat kita. Bisa jadi orang tua, pasangan, anak, saudara, rekan kerja, partner bisnis dan sebagainya.

Lalu jika demikian masihkah kita perlu membenci orang-orang yang menyakiti hati kita tersebut? Atau sekarang kita justru merasa iba dan menghargai mereka karena perannya dalam kehidupan kita ini. Karena bisa jadi mereka melakukan hal jahat atau buruk tersebut tanpa sadar. 

Bisa jadi tanpa kehadiran mereka, kita tidak akan bangkit dan berhasil memiliki jiwa besar, pemikiran positif serta pribadi tangguh seperti sekarang.

Jadi saatnya kita memaafkan dan berterimakasih kepada orang-orang yang telah menyakiti kita. Sosok mereka hadir untuk membesarkan hati dan jiwa kita. Saatnya kita move on, bangkit membesarkan dan meraih mimpi. Insya Allah. 

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah 216). 

Wallahualam.

Salam Sukses Penuh Keberkahan 
Rully Bhaskara

0 comments:

Post a Comment