Wednesday, August 13, 2014

Beberapa waktu belakang kisah Marshanda atau Chacha sliweran di infotainment dan sosial media. Mulai dari transformasi dari artis menjadi seorang motivator, berhijab, menikah dan mempunyai anak dalam usia muda. Dan yang paling menghebohkan adalah soal perseteruannya dengan ibu kandungnya sendiri.

Banyak tanggapan dan analisa dari berbagai pihak ada yg pro dan kontra atas sikap yang diambil oleh Chacha bersama dukungan lawyer kondang dibelakangnya. Namun ada fenomena yang menarik yaitu status penderita Bipolar yang diberikan kepada Chacha.

Apa sih Bipolar? Kalau menurut mbah Google : Bipolar disorder, also known by its older name "manic depression," is a mental disorder that is characterized by serious mood swings. A person with bipolar disorder experiences alternating "highs" (what clinicians call "mania") and "lows" (also known as depression). Both the manic and depressive periods can be brief, from just a few hours to a few days, or longer, lasting up to several weeks or even months. The periods of mania and depression vary from person to person — many people may only experience very brief periods of these intense moods, and may not even be aware that they have bipolar disorder - artikan sendiri ya :)

Jadi secara awam, Bipolar adalah kasus depresi yang akut, penderita berada dalam transisi 2 mood yang bertolak belakang (mania dan depresi) dalam waktu yang singkat. Sehingga jiwanya terguncang, pikirannya mengawang-awang dan kehilangan fokus hidup. Sering kali penderita Bipolar akan melakukan hal yang ekstrim, mulai dari kabur dari rumah, berlaku/berkata kasar, melukai diri sendiri/orang lain bahkan bisa sampai bunuh diri.

Kenapa menarik? karena kalau kita cermati kasus serupa semakin sering terdengar dan terjadi pada masyarakat khususnya kalangan bawah. Keadaan ekonomi dan menurunnya tingkat spiritualitas masyarakat Indonesia pada khususnya kemungkinan besar menjadi penyebab munculnya fenomena bipolar.

Beberapa waktu lalu kita terkejut dengan terungkapnya kasus pembunuhan balita yang dilakukan oleh ibu kandungnya cuma karena si ibu kesal karena anaknya menumpahkan makanan. Lalu ada juga seorang sarjana S2 yang mengajukan permohonan untuk melakukan suntik mati (euthanasia) hanya karena tidak kuat membiayai biaya pengobatan dan biaya hidup.

Dan hari ini dikabarkan aktor kondang Robbie Williams pemeran film Mrs. Doubtfire meninggal dunia yang diduga bunuh diri karena depresi. Robbie ternyata pengidap bipolar sejak lama.
Kita yang mungkin tidak mengalami dan merasakan kondisi seperti penderita bipolar mungkin tak pernah bisa memahami mengapa mereka bisa bertindak seperti itu. Sebaiknya kita belajar dan mawas diri, menjaga keluarga dan orang-orang tersayang kita agar tidak mengalami situasi yang mendorong orang untuk depresi dan menderita bipolar.

Bagaimana caranya? Salah satunya adalah menanamkan sikap Sabar dan Syukur dalam menghadapi semua masalah kapanpun, dimanapun dalan kondisi apapun. Ajak mereka untuk mau bicara apapun yang menjadi kesulitan dan keluh kesah, jangan menutup diri dan biasakan berbagi cerita. Batasi berita-berita negatif, sinetron atau tayangan lain yang mempengaruhi pikiran dan mental. Kadang gadget seringkali juga dapat mengurangi interaksi dalam keluarga, semua asik dengan gadgetnya masing-masing, sediakan waktu untuk makan bersama atau membahas topik hangat bersama-sama anggota keluarga, turn off all gadget :)

Saatnya kita belajar mendengar, karena ternyata pengidap bipolar/depresi sangat memerlukan teman curhat dan penyaluran pemikirannya yang sliweran. Dengarkan dan ajak dia menemukan jawaban atas masalahnya sendiri. Hargai dengan tidak memojokan atau menyalahkan perilakunya. Peluk dan sayangi dengan ikhlas karena mereka sangat memerlukan itu. Ajak lebih dekat kepada jalan agama.  Ajak beribadah, sholat berjamaah, membaca tafsir dan hadist, namun jangan memaksakan, kuncinya sabar dan syukur. Sabar kepada proses dan apa yang sudah terjadi, lalu bersyukur terhadap karunia, rizki, keimanan dan masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS Ar-Ra’du : 28]
 
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakal.” [QS Al-Anfaal : 2]

Semoga kita semua terhindar dari hal-hal yang buruk. Masalah akan selalu datang dan pergi, bukan besar kecilnya masalah yang datang, tapi bagaimana sikap kita menghadapi masalah itulah yang mampu mengangkat derajat kita di mata sesama dan terutama di hadapan Allah SWT, aamiin.

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” [Muttafaqun ‘alaih].

Wallahualam










0 comments:

Post a Comment