Sunday, August 10, 2014

Seminggu ini kami punya kebiasaan baru setiap habis subuh, bersepeda :) kebiasaan baru yang menyehatkan dan menyegarkan pikiran.

Sebenarnya sepeda sih ada, tapi selama ini kebanyakan cuma parkir di gudang, terlupakan... Alhamdulillah kini sudah kembali beraksi menemani kami bergowes ria sekeluarga.

Selain berkeringat sehat dan menghirup segarnya udara pagi, kami juga menemukan sesuatu yang mengejutkan... ada nasi uduk cuma seribu perak!!! Unbelievable hari gini masih ada yang jual nasi uduk+kering tempe+bihun+sambel cuma Rp.1.000,- per bungkus.

Warung sederhana itu dilayani (sekaligus ownernya) oleh seorang nenek yang terlihat segar meski sudah renta, melayani dengan senyum dan terlihat menikmati perannya. Saat kami tadi membeli nasi uduk, ada pelanggan lain seorang anak tanggung sepertinya ingin membeli nasi uduk juga. Lalu dia mengeluarkan uang 2000, yang mengejutkan si nenek penjaga warung tadi memberikan 3 bungkus nasi uduk. Loh bukannya harganya 1000 per bungkus. Dia bilang, "nenek tambahin sebungkus ya nak". Si anak tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.

Luar biasa, gak habis pikir saya menyaksikan kejadian barusan. Sudah harganya murah bingit, masih bisa memberikan bonus sebungkus. Hitungan ekonomisnya gimana ya? apa gak rugi?

Ternyata memang rejeki/keikhlasan tidak bisa dihitung dengan rumus matematika dan bisnis. Senyuman anak tadi dan keikhlasan untuk berbagi is priceless...

Wong cilik ternyata punya skema harga berbeda dan canggih yaitu value based pricing, dimana manfaat/value dari sebuah transaksi lebih diutamakan daripada sekedar harga. Keberkahan dan pahala atas transaksi usaha menjadi prioritas.

Sungguh hikmah luar biasa yang kami dapatkan pagi ini, Subhannallah.


0 comments:

Post a Comment