Sunday, August 17, 2014

Suatu hari seorang murid dan guru berjalan menuruni gunung menuju ke kota. Dalam perjalanan mereka bertemu anak sungai yang aliran airnya tidak terlalu deras, saat itu sang guru melangkahi sungai tersebut dengan sangat mudah, walaupun sungai tersebut cukup lebar.

Sang murid melihat gurunya dengan sangat kagum. Sang guru memintanya untuk mengikuti langkahnya. Sang murid merasa ia tidak mampu melangkahi sungai tersebut hanya dengan satu langkah lebar. Murid tersebut berjalan mundur dua langkah dan berlari kecil melompati sungai tersebut.

Hap! Sungai itu berhasil dilalui.

Semakin jauh perjalanan mereka, rintangan yang dihadapi pun semakin berat. Sang murid mengikuti gurunya di belakang dengan sangat hati-hati.

Tibalah mereka di sebuah jurang yang cukup terjal tetapi tidak terlalu lebar. Di ujung jurang tersebut, sang guru melangkahkan kaki dengan yakin dan langkah pasti yang lebar. Sang guru berhasil melangkahkan kakinya ke seberang jurang.

Sang murid yang melihatnya sangat terkejut, sang guru pun berkata.

"Ayo melangkahlah menuju sisi jurang ini, lebar jurang ini sama seperti sungai yang kita lalui sebelumnya !"

Sang murid, yang melihat gurunya di sebrang jurang menunjukkan sebuah raut keraguan di wajahnya. Dengan seksama ia perhatikan lebar jurang tersebut, kedalamannya dan melihat ke belakang.

Dengan penuh kepastian ia mengambil lima langkah mundur dan bersiap menyebrangi jurang tersebut dengan berlari dan meloncat sepenuh tenaga, dan sekali lagi perhitungannya tepat. Sang murid berhasil menyebrangi jurang tersebut berkat kecerdikannya.

Sesampainya di seberang jurang sang guru mengelus lembut kepala muridnya sambil berkata,

"Wahai muridku, tahukah engkau apa yang membedakan loncatanmu saat di sungai dan di tepi jurang ?

Walaupun dengan lebar yang sama, tetapi kau dapat melihat rintangan yang berbeda dari kedua hal tersebut, karena itu kau mengambil langkah mundur yang lebih banyak saat loncat di tepi jurang untuk memastikan
keselamatanmu.

Begitu juga dengan kehidupan, saat tantangan hidup di depanmu lebih besar, kau harus melangkah mundur sedikit lebih banyak agar mampu mengatasi segala kemungkinan yang ada dan meloncat lebih tinggi.

Saat kau mengalami suatu kemunduran
dalam hidupmu, entah itu kegagalan, jatuh, dikhianati, mungkin itulah langkah mundurmu agar dapat melompat lebih tinggi dan meraih setiap kesuksesanmu.

" Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.

(Stuart B. Johnson)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 comments:

Post a Comment